sonakshisinha.net

sonakshisinha.net – Israel, negara yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki tradisi kuliner yang mendalam dan beragam. Berbagai perayaan di Israel, baik yang bersifat keagamaan maupun nasional, selalu diiringi dengan hidangan-hidangan khas yang menggugah selera. Makanan-makanan ini tidak hanya menawarkan rasa dan aroma yang lezat, tetapi juga mencerminkan makna dan simbolisme yang mendalam. Artikel ini akan mengeksplorasi makanan khas yang dinikmati selama perayaan di Israel, bahan-bahan utamanya, cara pembuatannya, serta makna budaya di balik hidangan-hidangan tersebut.

1. Rosh Hashanah (Tahun Baru Yahudi)

1. Challah:

  • Deskripsi: Challah adalah roti tradisional Yahudi yang berbentuk anyaman dan sering kali disajikan selama Rosh Hashanah. Untuk perayaan ini, Challah biasanya berbentuk bulat, melambangkan siklus tahun yang berputar.
  • Bahan-Bahan: Tepung terigu, ragi, gula, telur, minyak, air, dan garam.
  • Cara Pembuatan: Adonan dibuat dengan mencampur semua bahan dan diuleni hingga elastis. Adonan kemudian dibiarkan mengembang, dibentuk menjadi anyaman atau bulat, dan dipanggang hingga keemasan. Challah sering kali dihias dengan biji wijen atau poppy.

2. Tzimmes:

  • Deskripsi: Tzimmes adalah hidangan manis yang terbuat dari wortel, ubi jalar, dan buah-buahan kering yang dimasak dengan madu dan kayu manis. Hidangan ini melambangkan harapan untuk tahun yang manis.
  • Bahan-Bahan: Wortel, ubi jalar, buah kering (seperti aprikot dan kismis), madu, kayu manis, dan jus jeruk.
  • Cara Pembuatan: Sayuran dan buah-buahan kering dimasak bersama madu, kayu manis, dan jus jeruk hingga empuk dan manis.

3. Apel dan Madu:

  • Deskripsi: Apel yang dicelupkan ke dalam madu adalah simbol klasik Rosh Hashanah, melambangkan harapan untuk tahun yang manis.
  • Bahan-Bahan: Apel segar dan madu.
  • Cara Pembuatan: Apel dipotong-potong dan disajikan dengan mangkuk madu untuk dicelupkan.

2. Hanukkah (Festival Cahaya)

1. Latkes:

  • Deskripsi: Latkes adalah pancake kentang yang digoreng hingga keemasan dan renyah. Hidangan ini melambangkan keajaiban minyak yang cukup untuk satu hari tetapi bertahan selama delapan hari.
  • Bahan-Bahan: Kentang, bawang, telur, tepung, garam, dan minyak untuk menggoreng.
  • Cara Pembuatan: Kentang dan bawang diparut dan dicampur dengan telur, tepung, dan garam. Adonan kemudian digoreng dalam minyak panas hingga keemasan dan renyah.

2. Sufganiyot:

  • Deskripsi: Sufganiyot adalah donat yang digoreng dan diisi dengan selai atau krim, kemudian ditaburi gula bubuk. Hidangan ini juga melambangkan keajaiban minyak.
  • Bahan-Bahan: Tepung terigu, ragi, gula, telur, susu, mentega, selai atau krim untuk isian, dan gula bubuk.
  • Cara Pembuatan: Adonan donat dibuat dengan mencampur semua bahan dan diuleni hingga elastis. Adonan kemudian dibiarkan mengembang, dibentuk menjadi bola-bola, digoreng hingga keemasan, diisi dengan selai atau krim, dan ditaburi gula bubuk.

3. Pesach (Paskah Yahudi)

1. Matzah:

  • Deskripsi: Matzah adalah roti tidak beragi yang dimakan selama Pesach untuk memperingati pelarian orang Israel dari perbudakan di Mesir, di mana mereka tidak punya waktu untuk membiarkan adonan roti mengembang.
  • Bahan-Bahan: Tepung terigu dan air.
  • Cara Pembuatan: Adonan dibuat dengan mencampur tepung dan air, kemudian digulung tipis dan dipanggang hingga renyah.

2. Charoset:

  • Deskripsi: Charoset adalah campuran buah-buahan, kacang-kacangan, dan anggur yang melambangkan mortar yang digunakan oleh orang Israel saat menjadi budak di Mesir.
  • Bahan-Bahan: Apel, kacang kenari, anggur, madu, dan kayu manis.
  • Cara Pembuatan: Semua bahan dicincang halus dan dicampur menjadi satu.

3. Gefilte Fish:

  • Deskripsi: Gefilte Fish adalah hidangan ikan yang digiling dan dibentuk menjadi bola-bola, kemudian direbus dalam kaldu ikan. Hidangan ini sering kali disajikan sebagai hidangan pembuka selama Pesach.
  • Bahan-Bahan: Ikan putih (seperti carp atau pike), bawang, telur, tepung matzah, gula, garam, dan kaldu ikan.
  • Cara Pembuatan: Ikan digiling dan dicampur dengan bawang, telur, tepung matzah, gula, dan garam. Adonan kemudian dibentuk menjadi bola-bola dan direbus dalam kaldu ikan hingga matang.

4. Shabbat (Hari Sabat)

1. Cholent:

  • Deskripsi: Cholent adalah rebusan daging, kacang-kacangan, dan kentang yang dimasak perlahan selama semalam, disajikan pada hari Sabat.
  • Bahan-Bahan: Daging sapi, kacang-kacangan (seperti kacang merah atau kacang pinto), kentang, bawang, bawang putih, dan rempah-rempah.
  • Cara Pembuatan: Semua bahan dimasukkan ke dalam panci besar dan dimasak perlahan selama semalam hingga empuk dan beraroma.

5. Tu B’Shvat (Tahun Baru Pohon)

1. Buah-Buahan Kering dan Kacang-Kacangan:

  • Deskripsi: Pada Tu B’Shvat, orang Yahudi merayakan tahun baru pohon dengan menikmati berbagai buah-buahan kering dan kacang-kacangan.
  • Bahan-Bahan: Kurma, kismis, aprikot kering, almond, pistachio, dan kacang-kacangan lainnya.
  • Cara Pembuatan: Buah-buahan kering dan kacang-kacangan disajikan dalam piring saji sebagai camilan.

2. Salad Buah:

  • Deskripsi: Salad buah segar yang terdiri dari berbagai macam buah-buahan adalah hidangan yang populer untuk merayakan Tu B’Shvat.
  • Bahan-Bahan: Buah-buahan segar seperti apel, jeruk, anggur, pisang, dan delima.
  • Cara Pembuatan: Semua buah dicincang dan dicampur dalam mangkuk besar, lalu disajikan segar.

6. Makna Budaya di Balik Kuliner Perayaan Israel

Simbolisme dan Tradisi:

  • Challah: Melambangkan siklus tahun yang berputar dan harapan untuk tahun yang penuh berkah.
  • Tzimmes dan Apel dengan Madu: Melambangkan harapan untuk tahun yang manis dan penuh kebahagiaan.
  • Latkes dan Sufganiyot: Melambangkan keajaiban minyak selama Hanukkah.
  • Matzah: Memperingati pelarian orang Israel dari perbudakan di Mesir.
  • Charoset: Melambangkan mortar yang digunakan oleh orang Israel saat menjadi budak di Mesir.
  • Cholent: Melambangkan tradisi memasak makanan yang dimulai sebelum Sabat dan dimakan selama Sabat.

Kebersamaan dan Keramahan:

  • Berbagi Hidangan: Menyajikan makanan kepada keluarga dan teman adalah tanda keramahan dan kebersamaan. Hidangan-hidangan ini sering kali disajikan dalam porsi besar untuk dinikmati bersama.
  • Acara Khusus: Hidangan-hidangan ini sering kali disiapkan selama acara-acara khusus seperti perayaan keagamaan, mencerminkan kebersamaan dan kebahagiaan.

By admin